Menu

Translate

BABI

HIDUP SEHAT


BAHAYA DAGING BABI



BAHAYA DAGING BABI

BAHAYA DAGING BABI

 Salah satu alasan mengapa melarang babi adalah karena sistim pencernaannya berbeda dengan sapi. Babi sangat lahap, tidak tahu kapan berhenti makan. Asam diperut menjadi encer karena besarnya jumlah makanan yang dimakan, sehingga membiarkan banyak macam hewan kecil melewati batas perlindungannya. Parasit, bakteri, virus dan toksin dapat sampai ke daging babi karena makan berlebihan. Toksin dan zat penyebab infeksi dapat berpindah kepada manusia ketika mereka memakan daging babi.


Babi merupakan hewan yang sangat rakus, untuk memuaskan kerakusannya, kadang kadang ia memuntahkan isi perutnya hanya untuk memakannya kembali.

 Dalam toilet rumah orang-orang di Jerusalem, tidak ditemukan parasit atau zat-zat penyebab infeksi , tetapi hanya serat dari buah-buahan, sayuran dan ramuan (herb) yang telah mereka makan. Studi yang sama yang dilakukan pada toilet orang-orang Mesir ditemukan adanya telur dari Schistosoma, Trichinella, cacing kawat dan cacing pita, yang semuanya terdapat dalam daging babi. Organisme ini menyebabkan penyakit kronis. 



Orang yang bekerja dipeternakan babi dan yang makan dagingnya positif terdapat parasit ini. Gejala-gejala primer dari infeksi ini meliputi sakit otot, sakit kepala, demam an pembengkakan kaki dan tangan.



Sebagai tambahan, memelihara babi adalah resiko. Disuatu daerah pemeliharaan babi, pekerjanya diharuskan memakai sarung tangan, masker dan pakaian perlindungan ketika bekerja dalam kandang babi. Pekerja-pekerja tersebut diharuskan mandi sebelum pulang.



Seperti yang diketahui, babi akan makan apa saja. mereka dirancang untuk membersihkan daging busuk dan polusi. Babi telah makan sampah Philadhelpia selama lebih dari 100 tahun menghemat total $ 3.000.000 setahun untuk biaya pengurukan tanah. Ini adalah penggunakan babi yang bijaksana. Mereka dirancang untuk membersihkan lingkungan kita.


Bahkan ketika dikumpulkan dikandang-kandang, anak-anak babi bertumbuh dengan cepat diatas sampah/kotoran ketika yang diberi makan hanya babi-babi yang dikandang bagian atas saja. Para peternak telah mendapat untung yang lebih banyak dengan memberikan sampah mentah kepada babi dengan cuma-cuma. Peternak ayam sering memelihara seekor babi agar dapat membuang ayam mati, tanpa harus mengubur mereka. 


Beberapa penjagal babi tidak membuang darah babi sewaktu membunuhnya, di beberapa tempat, membunuh babi dilakukan dengan cara menusukan besi panas dari pantat babi tembus sampai jantung babi. Hal ini dilakukan agar darah masuk ke daging sehingga rasa daging babi akan lebih gurih. Darah dan lemak dari hewan herbivora saja sebaiknya tidak kita makan, mengapa memakan darah babi?

Walaupun BABI membantu membersihkan TANAH, kita tidak mau makan apa yang ia bersihkan! Bukankah kita tidak mau ?



Dengan demikian kita menjadi terkejut bahwa menolak hewan pemakan bangkai, menjadi lebih mudah dari apa yang kita bayangkan!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, Moderasi diaktifkan untuk menghindari spam, secepatnya pesan akan dibalas setelah terbaca. Terimakasih

© Raja Madu Madu Raja