Menu

Translate

Tuberkulosis

Pengobatan Penyakit


TBC



TBC
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh bacillus tuberkel yaitu bakteri Mycobacterium tuberculosis. Merupakan penyakit menular yang lebih banyak menyerang paru-paru (TBC paru), namun bakteri tersebut juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti kulit (TBC kulit), tulang (TBC tulang), usus (TBC usus), ginjal (TBC ginjal), otak (TBC otak), dan sebagainya. Dua jenis utama dari bakteri tersebut dapat menyerang manusia (human strain) dan ternak (bovine strain). Human strain menyebar dengan perantaraan air ludah orang yang terinfeksi atau melalui udara setelah bersin atau batuk. Selain itu juga bisa ditularkan lewat susu sapi yang terkena infeksi (bovine strain), biasanya terjangkit pada anak-anak, namun kasus tersebut jarang terjadi karena saat ini penggunaan susu banyak yang telah di pasteurisasi.

Pada tuberkulosis paru, substansi abnormal yang disebut pulmonary infiltrates terakumulasi, rongga berkembang dan jaringan masa granulasi terjadi dalam paru-paru, masa tersebut terdiri dari jaringan mati. Infeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis pada seesorang yang belum mendapatkan penyakit tersebut disebut dengan tuberkulosis primer. Setelah terkena infeksi bakteri tersebut, sekitar 5% dari mereka yang terkena akan mengembangkan tuberkulosis aktif dalam tempo satu tahun, dan sisanya mengalami infeksi tidak aktif.

Luka khas yang disebabkan oleh tuberkulosis yaitu sebuah tuberkel, merupakan daerah kecil peradangan dan kerusakan jaringan, yang suatu waktu dapat pecah dan membentuk nanah. Tuberkel dikatakan sembuh bila mengeras sebagai akibat endapan kalsium dan terkurung oleh bahan berserta (fibrous), hal ini dapat dilihat jelas dengan foto sinar X pada dada dalam kasus TBC paru. Sistem kekebalan tubuh seseorang biasanya mengendalikan bacillus tuberkel. Meskipun demikian tidak semua tuberkel menjadi sembuh, bakteri dapat tinggal dalam tuberkel secara tidak aktif selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Bila daya tahan tubuh turun (misal menderita penyakit lain) maka infeksi dapat diaktifkan kembali sehingga bereaksi dan menyebar dengan cepat ke bagian tubuh yang lain. TBC paru dapat ringan atau parah, dalam banyak hal paru-paru dapat terinfeksi kemudian sembuh secara berangsur-angsur.

Selama infeksi awal, tuberkulosis paru jarang menimbulkan gejala, namun pada beberapa penderita menunjukkan gejala yang tidak khas, seperti : kelelahan tidak bersebab, lemah dan tidak semangat, mudah letih bila sedikit saja bekerja, tidak nafsu makan, berat badan menurun, berkeringat pada waktu malam hari, demam ringan, dan batuk disertai riak. Bila infeksinya berlanjut maka gejala-gejala tersebut menjadi lebih hebat, yaitu dada terasa sakit dan sesak, batuk-batuk menjadi makin hebat dan lendir, sputum yang penuh dengan nanah, atau air ludah yang campur dengan darah dapat dibatukkan keluar. Bahan tersebut sangat menular karena mengandung jutaan bakteri Mycobacterium tuberkulosis.

Orang yang berisiko tinggi terkena tuberkulosis antara lain adalah orang yang tinggal dalam rumah/ruangan yang ventilasinya buruk, orang yang berhubungan dekat dengan penderita tuberkulosis, sebelumnya pernah terserang penyakit tersebut, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (penderita malnutrisi, kanker, atau penyakit lain yang mengganggu sistem kekebalan tubuh), dan pecandu obat atau alkohol. Penyakit ini lebih banyak menyerang laki-laki daripada wanita, dan lebih banyak menyerang kulit berwarna daripada orang kulit putih.

Tes atau pemeriksaan untuk menentukan hadirnya tuberkulosis yaitu melalui foto sinar X dari dada, pemeriksaan sputum/dahak, dan tes kulit tuberkulin (menyuntikan tuberkulin pada kulit, bila menghasilkan daerah merah peradangan berarti positif terkena tuberkulosis). Perawatan tuberkulosis selain dengan terapi obat termasuk antibiotik, juga harus banyak istirahat, ruangan cukup cahaya dan ventilasi, udara harus segar, mengkonsumsi makanan sehat, bergizi, dan seimbang. Salah satu tindakan pencegahan tuberkulosis adalah dengan vaksinasi BCG, walaupun vaksinasi tersebut tidak menjamin perlindungan terhadap infeksi tetapi dapat membantu menurunkan risiko terkena tuberkulosis yang hebat.


Panduan makanan seimbang yang dianjurkan bagi penderita TBC antara lain:


  1. Makanlah berbagai macam buah segar dan sayuran setiap hari, tetapi tetap dalam jumlah kalori yang direkomendasikan dokter.
    Pilih sayuran yang berbeda dari berbagai jenis seperti sayuran hijau tua, sayuran berwarna oranye, kacang, dll.
  2. Susu atau produk susu harus dikonsumsi setidaknya 3 kali sehari.
    Kalsium dalam susu sangat penting dalam membangun kesehatan tulang pasien TBC.
  3. Untuk produk daging, pilihlah daging tanpa lemak atau rendah lemak. 10 persen asupan kalori harian harus berasal dari lemak jenuh dan sekitar 200 mg kolesterol.
    Jagalah asupan total lemak dan minyak antara 25 - 30 persen kalori harian. Sebagian besar lemak harus berasal dari lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal yang ditemukan dalam makanan seperti ikan, kacang-kacangan dan minyak sayur.
  4. Makanlah berbagai macam makanan yang kaya protein seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
    Makanlah makanan kecil sepanjang hari dengan rentang waktu yang singkat. Pastikan agar tubuh mendapat cukup asupan cairan dan garam dalam makanan.
  5. Makanan untuk pasien TB harus sederhana, dipersiapkan dengan baik dan mudah dicerna. Makanan yang lebih berat baru dapat diberikan kepada pasien setelah kondisinya sangat membaik.


Sedangkan makanan yang harus dihindari atau dipantang oleh pasien TBC antara lain:


  1.  Gula halus dan gula olahan harus dihindari oleh penderita TBC.
    Contohnya seperti roti putih, gula putih, sereal dan makanan manis seperti kue dan puding.
  2. Saus yang kaya akan natrium dan gula juga harus dihindari.
    Saus apel atau saus cranberry dapat dijadikan alternatif.
  3. Teh kental dan kopi yang mengandung banyak kafein harus dihindari karena kafein adalah stimulan TBC.
    Tapi teh hijau yang bebas kafein dapat diminum bersama dengan pengobatan TBC karena mengandung antioksidan.
  4. Acar banyak mengandung natrium.
    Karena asupan natrium pada penderita TBC harus dibatasi, maka acar juga sebaiknya dihindari. Sebanyak 1 - 2 ons acar mengandung 850 miligram natrium.
  5. Pasien TBC dilarang keras mengkonsumsi alkohol atau minuman beralkohol selama menjalani pengobatan


Penyakit TBC ini, penyebarannya bisa kita cegah dengan beberapa aktifitas sehingga kita bisa terhindar dari penyakit ini, diantaranya:


  • Jangan meludah di sembarang tempat, sebisa mungkin meludah ditempat yang terkena sinar matahari atau ditempat sampah jangan di tempat publik.
  • Usahakan saat batuk atau bersin tutuplah mulut dengan tisu atau sapu tangan untuk menjaga penularan penyakit.
  • Kesehatan badan harus sering di jaga supaya sistem imun senangtiasa terjaga dan kuat.
  • Jaga jarak dari penderita penyakit TBC, tapi bukan berarti dijauhi karena jika kita mampu hidup bersihpun antibodi dalam tubuh akan tetap terjaga.
  • Rutin berolahraga supaya tubuh kita selalu sehat.
  • Jangan terlalu sering begadang karena kurang istirahat akan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
  • Lakukan imunisasi terhadap bayi untuk mencegah penyakit TBC
  • Jemur tempat tidur penderita TBC, karena kuman TBC dapat mati apabila terkena dengan sinar matahari.

Gejala penyakit TBC ini:

  • Sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama.
  • Sering berkeringat pada malam hari.
  • Mudah terserang flu.
  • Turunnya berat badan dan kurang nafsu makan.
  • Batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan kadang-kadang juga disertai dengan darah.
  • Perasaan terasa lemah, lesu, dan tidak enak.
  • Jika dirontgen akan terlihat cairan di bagian dada.



Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi tuberkulosis mempunyai efek sebagai anti-infeksi, antibiotik, antiradang, antibakteri, dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Pengobatan terapi lebah madu untuk TBC adalah mengkonsumsi 1-4 butir propolis 3 kali sehari, dikombinasikan dengan obat dokter atau tradisional dengan selang waktu satu jam.

Beberapa contoh ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu tuberkulosis paru, antara lain :

  • 30 gram umbi bunga lili kering (pahap) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya digunakan untuk menyeduh 9 gram bubuk umbi anggrek tanah (pai cik), diaduk, lalu tambahkan madu secukupnya dan diminum. Lakukan 2 kali sehari.
  • 30 gram pegagan segar + 20 gram sambiloto segar atau 10 gram kering + 10 lembar daun sirih + 30 gram kencur, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, tambahkan madu, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali 200 cc.
  • 100 gram daun lidah buaya (yang telah dikupas kulitnya) + 15 gram jamur putih kering (direndam dulu hingga lembut) + 2 buah mengkudu matang, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, tambahkan madu secukupnya dan diminum. Lakukan 2 kali sehari.

Catatan :
umbi bunga lili kering dapat dibeli di toko obat tionghoa dengan nama Pahap, dan umbi anggrek tanah dengan nama pai cik.
Untuk perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, Moderasi diaktifkan untuk menghindari spam, secepatnya pesan akan dibalas setelah terbaca. Terimakasih

© Raja Madu Madu Raja