Pengobatan Penyakit
Alergi
Alergi adalalah gangguan
kepekaan (reaksi sensitivitas) dari tubuh terhadap benda-benda
tertentu (alergen). Hal tersebut tidak terjadi pada kebanyakan orang.
Alergi sering menyerang orang yang tubuhnya sensitive terhadap
rangsangan-rangsangan dari luar ataupun dari dalam tubuh. Reaksi
sensitivitas yang berlebihan tersebut dapat terulang kembali jika
tubuh kemasukan lagi benda asing (alergen) yang sama. Alergi dapat
terjadi pada semua umur, mulai dari bayi hingga lanjut usia.
Malfungsi sistem
immunitas (kekebalan tubuh) melatarbelakangi timbulnya reaksi alergi.
Dasar dari fungsi sistem immun adalah kemampuan untuk menemukan dan
kemudian memusnahkan segala sesuatu yang dianggap asing oleh tubuh
seperti bakteri dan virus. Benda asing tersebut disebut antigen.
Untuk menangkal antigen tesebut, jaringan tubuh dirangsang untuk
membuat zat anti yang disebut antibodi.
Alergen seperti debu,
serbuk sari atau makanan tertentu yang pada dasarnya tidak
membahayakan dapat bertindak sebagai antigen pada orang tertentu.
Bahan-bahan tersebut dapat memasuki tubuh lewat paru-paru atau
saluran pencernaan lalu masuk ke dalam jaringan, disitulah sistem
immun merangsang pembentukan antibodi. Akibat bertemunya antibodi dan
antigen pada jaringan tersebut akan menimbulkan reaksi alergi.
Gangguan alergi dapat
timbul dalam berbagai bentuk, seperti bersin-bersin, hidung berair,
panas pada mata, rangsangan pada tenggorokan, kulit bentol-bentol
merah dan gatal, radang kulit, sesak nafas, bahkan shock.
Penyebab alergi adalah
alergen yang dapat berupa, debu, bantal kapuk, pollen atau serbuk
sari, asap rokok, spora jamur, bulu binatang, bahan makanan tertentu
(udang, telur, susu, dan lain-lain), zat kimia pada makanan
(pengawet), obat-obatan tertentu dan alergen kontak seperti bedak,
foundation, dan lain-lain. Sehingga berdasar penyebabnya alergi dapat
dibagi menjadi alergi makanan, alergi obat, alergi pollen, dan
sebagainya. Menurut alat tubuh yang diserang, penyakit alergi dapat
dibagi menjadi alergi hidung (rinitis alergi), alergi saluran nafas
(asma bronkhiale), alergi kulit (eksim, biduran, dermatitis kontak),
alergi saluran cerna, alergi mata (konjungtivitis alergi), shock.
Alergi rinitis atau
alergi hidung merupakan penyakit alergi yang paling sering terjadi.
Jenis alergi tersebut dapat disebabkan karena allergen yang dihirup
dari lingkungan seperti debu, serbuk sari, bulu binatang, dan spora
jamur. Gejala utamanya adalah bersin-bersin, hidung dan mata gatal,
berair, hidung tersumbat, dan sering disertai dengan tenggorokan
gatal. Alergi rhinitis dapat terjadi musiman atau sepanjang tahun.
Penyakit alergi mempunyai
kecenderungan untuk diwariskan dalam keluarga. Jika salah satu orang
tua menderita alergi, kemungkinan anaknya menderita alergi adalah
50%. Kemungkinannya akan lebih besar bila kedua orang tuanya
menderita alergi. Namun alergi tidak selalu diturunkan pada generasi
pertama (anak) tetapi baru ditemukan kembali pada generasi kedua.
Dalam hal ini yang diwariskan adalah kerentanan untuk mendapatkan
alergi tetapi bukan terhadap alergen yang sama. Misalnya : si ibu
akan selalu bentol-bentol setiap kali makan udang, sedangkan si anak
akan menderita pilek dan bersin-bersin bila sedang membersihkan
ruangan. Banyak anggota keluarga yang mempunyai faktor keturunan
tetapi gejala alergi baru tampak setelah terpapar alergen tertentu
untuk beberapa waktu. Misalnya seseorang sebelumnya tidak menunjukkan
gejala, namun setelah 5-10 tahun dalam keadaan tertentu dapat
menderita alergi.
Tindakan pencegahan
dengan menghindari hal-hal yang menyebabkan reaksi alergi, seperti :
- menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
- Jangan biarkan hewan berbulu masuk ke dalam rumah, jika alergi terhadap bulu hewan
- bersihkan debu dengan penyedot debu dan lap basah, minimal 2-3 kali seminggu, jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu.
- Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah, jamur dan pollen dari udara. Cuci dan ganti filter secara berkala
- Tutup perabot berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin.
- Jangan menggunakan bahan/perabot yang dapat menampung debu di dalam kamar.
- Untuk menghindari kontak dengan alergen, gunakan sarung tangan dan atau masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah.
- Larang rokok dan penggunaan produk yang beraroma di rumah
Alergi bila diketahui dan
diobati secara dini dapat mencegah komplikasi berat. Pada sebagian
kecil ada kalanya alergi dapat membaik atau menghilang dengan atau
tanpa pengobatan, misalnya rinitis pada anak sembuh bila menjadi
dewasa. Namun pada umumnya diperlukan pengobatan yang kontinyu agar
penderita dapat hidup tanpa keluhan. Jalan terbaik adalah menghindari
dari penyebab dan faktor pencetus alergi untuk selamanya. Karena
tidak ada obat untuk membasmi sumber penyakit, pengobatan hanya untuk
mengendalikan gejala alergi (mengurangi dan menghilangkan gejala).
Terapi obat yang digunakan adalah obat anti-histamin, kortikosteroid.
Pengobatan alergi secara
tradisional dapat menggunakan herbal yang mempunyai khasiat
antihistamin dan meningkatkan kekebalan tubuh (imunostimulan).
Berikut beberapa contoh
resep alamiah untuk pengobatan alergi:
Resep 1. 15 gram sambiloto 30 gram temu lawak segar (dikupas dan diiris-iris) 30 gram meniran segar. Cuci bersih semua lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, tunggu hangat, tambahkan madu, diminum airnya 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
Resep 2. 100 cc cuka beras hitam (rice vinegar) 30 gram jahe, ditumbuk gula merah secukupnya. Rebus semua bahan dengan 300 cc air hingga mendidih, tunggu hangat, tambahkan madu, diminum 2 kali sehari.
Resep 3. 20 gram pegagan 25 gram kunyit 10 gram sambiloto cuci bersih semua bahan lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, tuggu hangat, tambahkan madu diminum airnya 2 kali sehari.
Resep 4. 15 gram patikan kebo 15 kuntum bunga kenop 10 gram jahe merah cuci bersih semua bahan lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, tunggu hangat, tambahkan madu, diminum airnya 2 kali sehari. (Untuk alergi saluran nafas )
Resep 5. Propolis
3 x sehari 1 butir.
Catatan: pilih salah satu resep yang sesuai. Gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca untuk merebus, jangan gunakan panci yang terbuat dari logam. Pastikan anda menggunakan raw honey atau madu yang belum mengalami proses pasteurisasi agar semua kebaikan didalam madu dapat anda peroleh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, Moderasi diaktifkan untuk menghindari spam, secepatnya pesan akan dibalas setelah terbaca. Terimakasih