Menu

Translate

Mengobati Sariawan

Pengobatan Penyakit

Sariawan



Mulut berkoreng sehingga perih saat makan, itu 'biasa' bagi penderita kekurangan vitamin C. Padahal, dampak serius lainnya masih banyak!

Hampir setiap orang pernah mengalami sariawan (scurvy). Karena begitu umumnya, banyak orang menganggap sariawan sebagai penyakit sepele. Padahal, kalau terlanjur parah, sariawan bisa menimbulkan kematian.

Sariawan terjadi akibat tubuh kekurangan vitamin C, zat gizi yang sebenarnya mudah ditemukan pada banyak buah dan sayur segar, khususnya buah jeruk. Penyakit ini biasanya dicirikan dengan gusi membengkak dan berdarah, gigi goyah, luka pada rongga mulut. Tapi juga bisa menyebabkan kekakuan pada sendi tulang, perdarahan di bawah kulit dan jaringan dalam, penyembuhan luka yang lambat, sampai anemia. Sariawan bisa terjadi pada semua golongan usia, bahkan pada bayi berusia 6-24 bulan. Namun, sariawan jarang sekali terjadi pada bayi di bawah usia 7 bulan. 

Mengapa Terjadi Sariawan?


Vitamin C sangat penting untuk pembentukan kolagen, protein yang berfungsi sebagai 'semen' yang merekatkan antar-jaringan tubuh. Nah, kolagen ini dibentuk dari prokolagen, yang mengandung asam amino hidroksiprolin dan hidroksilisin. Dua asam amino ini diubah dari prolin dan lisin, setelah sebelumnya prokolagen dibentuk. Proses perubahan prolin dan lisin dalam prokolagen ini dilakukan oleh enzim prolil hidroksilase, yang membutuhkan keberadaan ion besi ferro. Padahal ion besi ferro ini tidak stabil dan mudah dioksidasi. Nah, tugas vitamin C adalah menjaga agar ion besi ferro ini tidak teroksidasi.

Kekurangan vitamin C mengakibatkan proses hidroksilasi dalam prokolagen berkurang, sehingga serat kolagen yang terbentuk jadi lebih rapuh. Akibatnya jaringan yang lunak seperti dalam rongga mulut, jaringan penghubung antara daging dan gigi, daging dan tulang, mudah robek sehingga timbul sariawan. Dinding pembuluh-pembuluh darah kapiler di dalam jaringan juga putus, sehingga terjadi perdarahan, misalnya pada gusi. Gusi yang berdarah dan jaringannya lemah dan melunak. Dentin, yang terletak di bawah lapisan email gigi dan menjadi bagian dari akar gigi, pecah. Gigi menjadi goyah dan proses mengunyah menjadi sulit. Sambungan tulang pun nyeri. Kekurangan vitamin C pada bayi juga mengakibatkan pembentukan jaringan tulang terganggu. Jadi sariawan tidak disebabkan kekurangan vitamin C, tetapi karena luka pada bibir atau lidah.

Perdarahan dalam kulit bisa menimbulkan efek yang lebih parah. Misalnya, menyebabkan flek hitam-biru yang tampak pada kulit, berupa munculnya bintik-bintik merah si sekeliling tempat tumbuhnya rambut, misalnya di tangan, pantat, lengan, dan punggung. Sel-sel penumbuh rambut tidak menerima zat-zat gizi dari darah, sehingga rambut tumbuh kasar dan kaku. Jika perdarahan terjadi pada jaringan jantung atau otak, penderita sariawan bisa meninggal mendadak. Ini bisa terjadi jika seseorang kekurangan vitamin C selama 5 bulan.

Jangan lupa, kolagen juga diperlukan untuk menutup kembali luka atau koreng. Kolagen mengelem kembali jaringan yang terpisah itu agar menyatu. Kekurangan kolagen tentu memperlambat proses ini.

Terlalu Banyak juga Sariawan


Karena tubuh manusia -dan marmut- tidak bisa membuat sendiri vitamin C, kita harus mengkonsumsinya dari makanan. Kebutuhan harian vitamin C tiap kelompok usia berbeda. Bayi membutuhkan 30-35 miligram vitamin C setiap hari. Anak sampai usia 12 tahun butuh 40-50 mg, anak usia 13 tahun dan orang dewasa butuh 60 mg per hari. Wanita hamil butuh 70 mg per hari, dan ibu menyusui butuh 70-85 mg vitamin C per hari. Dan sebenarnya kebutuhan harian vitamin C bisa dicukupi dari buah dan sayur yang biasa kita makan (lihat tabel).

Pada penderita sariawan, di samping pola makan yang sehat, pemberian 250 miligram vitamin C, empat kali sehari selama seminggu, dalam 24-48 jam sudah bisa meningkatkan selera makan. Gejala-gejala demam, gusi bengkak, dan perdarahan -kalau ada- biasanya hilang dalam 7 hari.

Namun bagi orang yang tak mengalami sariawan, dosis vitamin C yang besar malah bisa mengganggu penyerapan dan penggunaan vitamin B-12 oleh tubuh, menurunkan kerja obat tertentu, dan dapat menyebabkan batu ginjal dan diare. 

Konsumsui vitamin C yang tinggi dalam jangka malah membuat orang malah menunjukkan gejala seperti kekurangan vitamin C. Ibu hamil yang mengkonsumsi 400 miligram vitamin C sehari sepanjang kehamilan, akan melahirkan bayi yang sariawan. Jumlah vitamin C dalam darah juga akan lebih rendah dari normal jika orang yang biasa makan vitamin C dosis tinggi kembali ke pola normal.

Mana yang Vitamin C-nya Tinggi?



Vitamin C tak dapat disimpan dalam tubuh, sehingga perlu dikonsumsi setiap hari dari makanan. vitamin C tidak stabil terhadap udara dan panas, kecuali dalam keadaan asam). Jadi makanan yang bervitamin C hanya perlu diolah sesedikit mungkin, dalam wadah tertutup. Vitamin ini juga rusak oleh pengawetan dan pengeringan, jadi konsumsilah makanan bervitamin C dalam keadaan segar.


--------------------------------------------
Bahan Makanan Vitamin C (mg)
--------------------------------------------
2 buah sedang jambu air 197
1 buah besar jambu biji 95
1 irisan sedang pepaya 78
1 buah besar kemang 58
1 buah besar kedondong 50
2 buah jeruk manis 49
1 buah besar belimbing 44
8 buah rambutan 44
1/2 buah mangga muda 32
3 biji durian 26
1/6 buah nenas 18
3/4 buah sedang jambu bol 17
1 buah besar sawo 11
1/2 gelas sirsak 10
1 potong besar semangka 9
1/2 buah apel 7,5
15 buah duku 7
1/2 buah avokad besar 6,5
3 buah sedang nangka masak 3,5
1 buah sedang pisang ambon 2,5
2 buah pisang raja sereh 2
1 buah besar salak 1,75
1/2 gelas daun singkong 275
1/2 gelas daun pepaya 140
1/2 gelas daun mangkokan 83
1/2 gelas bayam (matang) 60
1/2 gelas daun leunca 40
1/2 gelas kangkung 30
1/2 gelas daun ketela rambat 22
1/2 gelas buncis 19
1/2 gelas bit 10
1/2 gelas jagung muda 8
1/2 gelas wortel 6


Untuk membantu mengobati sariawan gunakan resep sebagai berikut :
- 1 sendok teh bubuk sambiloto seduh dengan 100 cc air panas, tambahkan 1 sdm madu dan air perasan jeruk lemon, minum hangat.
- Lakukan 1-2 kali sehari.

Catatan :
- jaga kebersihan mulut, istirahat yang cukup, serta hindari stres
- hindari makanan pedas, panas, asin dan keras serta alkohol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, Moderasi diaktifkan untuk menghindari spam, secepatnya pesan akan dibalas setelah terbaca. Terimakasih

© Raja Madu Madu Raja